Dari Seragam Sekolah ke Jas Almamater
Siswa SMU yang duduk di bangku kelas 3 memiliki banyak sekali kesibukan dan tanggung jawab untuk mempersiapkan kelulusannya. Mulai dari Ujian Semester, Ujian Praktek, Ujian Akhir Sekolah hingga Ujian Nasional. Dari berbagai macam ujian tersebut, tentu para siswa harus mempersiapkan segala sesutunya dengan matang. Mereka harus bekerja keras untuk belajar hingga malam, mengikuti kursus, latihan soal-soal, mengikuti Try Out, dll. Arrrggghh, kepala rasanya nyut-nyutan karena harus belajar lagi dari materi kelas1 hingga kelas 3.Kalau udah kelas 3, rasanya g ada waktu buat maen. Masa-masa kelas 3 SMA merupakan masa-masa yang sulit bagi mereka.
Akhirnya Ujian Nasional telah selesai digelar. Rasa deg-degan dan kekhawatiran bercampur aduk jadi satu. Rasanya belum tenang kalo belum diumumin hasilnya. Waktu yang ditunggu-tunggu telah datang, yaitu pengumuma hasil UNAS. Luapan kegembiraan terpancar di wajah mereka yang lulus UNAS. Berbagai macam cara yang mereka lakukan untuk mengekspresikan kegembiraan mereka. Ada yang melakukan konvoi di jalan, acara corat coret seragam, dan tasyakuran atas kelulusan mereka. Mereka mengekspresikan kegembiraannya serasa melepas beban yang sangat berat di dalam hidup mereka. Kepuasan tergambar jelas pada senyum mereka.
Ternyata perjuangan mereka masih belum berhenti sampai disitu. Wawww… Ternyata mereka masih mempunyai beban lagi yang tidak kalah beratnya, yaitu Seleksi Masuk Perguruan Tinggi. Selepas kelulusan, mereka harus belajar extra keras lagi. Mereka harus berjuang untuk mendapatkan perguruan tinggi yang mereka inginkan. Mereka bakalan berubah kostum, dari seragam putih abu-abu ke jas almamater. Hhehe… Mendapatkan bangku kuliah di kampus idaman merupakan cita-cita mereka. Hmmmm, kali ini, saya mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui apa saja minat dan usaha mereka untuk mendapatkan kampus idaman. Seperti apa sih deskrpsi kampus idaman atau favorit versi mereka???? Berikut liputannya….
Sinta Nirmala
Cewek yang bersekolah di SMAN Negeri 9 ini mendaftar PMDK Umum di Unair. Ia mengidamkan jurusan kesehatan masyarakat di Kampus itu. Orang tuanya sangat mendukung langkah anaknya itu, karena ia berkuliah di jurusan yang ada hubungannya dengan kesehatan. Dia mengidamkan perguruan tinggi negeri karena menurut dia, PTN berakreditas baik. Dia juga ingin berkuliah di kampus yang berlokasi di Surabaya, karena ia memang berdomisili di Surabaya. Dia juga menegaskan kalau jika ada kemungkinan terburuk, yaitu ia tidak diterima di perguran tinggi tersebut, dia akan memilih POLTEKES sesuai dengan minatnya di bidang kesehatan. Dia berharap nanti jika dia berkuliah di kampus yang didamkan itu bisa menjamin masa depan lebih baik.
Abdul Razzak
Untuk mendapatkan kampus yang dia inginkan, dia berusasha mendaftar di kampus tersebut. Cowok yang bersekolah di SMA Khadijah Surabaya ini mengingikan bisa berkuliah di ITS ataupun Unair. Kriteria kampus yang ia inginkan yaitu kampus yang bisa bikin betah dan sarat ilmu. Ia berkata, kalua ia gagal dalam PMDK, dia akan berusaha ndaftar lagi, kalau gagal lagi, ia akan membuat sebuah pekerjaan. Ia berharap bisa masuk jurusan DKV, karena sesuai dengan bakat dan minatnya. Cowok kelas 3 SMA ini berharap kelak di kampusnya ia bisa bisa menimba ilmu sebanyak2nya buat diaplikasikan di dunia kerja.
Dini Dwi D.
Cewek yang hobi menggambar ini akan mencoba jalur SNMPTN untuk mendapatkan bangku kuliah di ITS. Dia ingin berkuliah di jurusan arsitektur, ataupun broadcasting karena sesuai dengan minat dan bakatnya di dunia menggambar dan IT. Kriteria kampus yang ia inginkan adalah kampus yang favorit, ada beasiswanya, dan bisa mencetak lulusan / tenaga ahli yg terampil dalam masing-masing bidangnya. Ia beranggapan bisa mendapatkan itu semua di kampus idamannya. Ia lebih tertarik PTN karena lebih banyak diminati orang dan lebih menjanjikan. Jika ia gagal, maka ia akan tetap mengejar PTN yaitu dengan mendaftar PENS / PMDK D3 Unair. Ia berharap kampus favoritnya bisa menghasilkan tenaga ahli yang handal dan dapat memberikan lapangan kerja yang sesuai dengan bidangnya. Tidak tanggung-tanggung, ia berusaha keras, belajar, mengikuti kursus, dan berdoa untuk bisa masuk ke Perguruan tinggi favoritnya.
Nurul Wahyu F.
Cewek yang bersekolah di SMAN9 surabaya ini gagal dalam PMDK di Unesa. Dia mendaftar di jurusan pendidikan matematika. Dia sangat ingin kuliah di unesa, karena itu merupakan kampus favoritnya. Meskipun dia gagal, dia tetap akan mendaftar di Unesa melalui jalur SNMPTN. Dia tetap mengejar Unesa karena dia memang berharap untuk bisa menjadi guru.
Waaa, ternyata bermacam-macam ya opini mereka. Yang jelas, semuanya pasti dong mengidamkan perguruan tinggi yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Dengan itu, kita bisa lebih maksimal mengembangkan minat dan bakat kita dan bisa berimbas pada masa depan kita juga. Untuk mengembangkan minat dan bakat kita, kita butuh wadah tempat kita menimba ilmu, mendapatkan informasi-informasi baru, dan juga untuk mendapatkan ijasah yang legal. Wdah itu adalah Perguruan tinggi/Universitas. Jaman sekarang, kalo pengen ngelamar kerja yang enak, kan biasanya persyaratannya paling nggak jenjang pendidikannya S1. Itupun perusahaan ternama kadang-kadang milih-milih lulusan perguruan tinggi yang berakreditas baik. Naah , itu dia!! Semakin favorit Universitasnya, semakin banyak peminatnya. Hehehe. Jadi Kampus idaman itu adalah kampus yang bisa mencetak lulusannya untuk dapat bekerja di lapangan kerja yang kompeten dan ternama….
PTN saat ini masih terfavorit. Liat aja tuh, kalo PTN lagi buka pendaftaran, pesertanya ada ribuan, padahal yang diterima cuma ratusan. Pokoknya kalo ada pendaftaran apapun jalurnya itu, entah PMDK, UMB, Jalur kemitraan, bahkan jalur yang paling banyak diminati yaitu SNMPTN, bakal diserbu abis-abisan. Banyak yang beranggapan, pokonya harus bisa tembus PTN. Kalo g tembus, ada yang milih nunggu 1 tahun lagi untuk ikut SNMPTN tahun depan, ada juga yang milih swasta. Iya sih, masuk PTN itu idaman bagi sebagian besar siswa. Biaya SPPnya lebih murah dan banyak beasiswanya. Untuk PTN yang berakreditasi baik, tentu memiliki fasilitas dan tim pengajar yang baik.
Ternyata g cuma PTN di Indonesia aja yang diburu. Kampus di luar negeri juga menjadi incaran lulusan SMA. Saya juga mewawancarai salah satu mahasiswa Indonesia di Malaysia. Ini dia ulasannya….
Yudha Ardimas P.
Yudha saat ini berkuliah di Multimedia University Malaysia, Faculty of Management, Bachelor of Business Administration - Finance with Multimedia. Dia berkuliah di sana karena fasilitasnya lebih maju dan pergaulan bertaraf internasional. Menurut dia, kualitas kuliah di luar negeri lebih baik bila ditinjau dari segi bahasa, technology, sosial, dan moral. Dengan berkuliah di luar negeri ia mendapatkan berbagai macam pegalaman dan international adaptation. Kriteria kampus idaman menurut cowok kelahiran 19 November ini yaitu kampus yang high technology, memenuhi smua kebutuhan siswa dr fasilitas, software dan kemudahan keimigrasian. Untuk hidup di Malaysia, ia mengeluarkan budged kurang lebih 6 juta.
Nah itu tadi cerita tentang seorang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Malaysia. Kuliah di lua negeri juga impian bagi sebagian siswa juga tentunya. Selain dapet pengalaman seru, lingkungan yng baru, kita juga dapet pengakuan secara internasional. Waaah , asyik juga…
Tentang kampus idaman, hmm, setiap orang punya cara pandang masing-masing dalam mendeskripsikan kampus idamannya….
KAMPUS IDAMAN SAYA…
Tadi saya sudah mengulas tentang kampus idaman orang lain yang berbeda-beda cara pandangnya. Nah, sekarang gantian saya.. hhehe
Kampus idaman saya yaa kampus dimana tempat saya belajar sekarang. Saat ini saya berkuliah di Universitas Negeri Surabaya. Saya memilih jurusan Matematika Internasional. Sedikit bercerita, sebenarnya dulu waktu SNMPTN, saya diterima di Universitas Airlangga, jurusan matematika (Wah, emang suka banget ama Matematika). Disaat yang bersamaan, saya juga diterima di Unesa, jurusan Matematika Internasional. Waktu itu, saya bingung banget, saya dihadapkan 2 pilihan yang sulit. Nah, akhirnya saya memutuskan untuk ke Unesa. Mungkin banyak orang bertanya-tanya, kenapa kok tidak ke unair? Ya saya tau, Unair itu Universitas yang prestige dan saya bangga banget bisa masuk situ dengan jalur SNMPTN. But, it’s my choice. Itulah kelebihan saya, tidak memandang sesuatu dari prestigenya. Saya terinspirasi oleh film Laskar Pelangi. Belajar bisa dimanapun, asalkan kita niat, pasti kita berhasil. Meskipun kita bersekolah di sekolah yang mewah sekalipun, kalau tidak dilandasi dengan usaha yang maksimal, hasilnya akan sia-sia juga. Bagi saya, lebih seru jika saya memilih jurusan matematika Internasional. Karena, saya berharap bisa melanjutkan studi ke luar negeri. Menurut saya prospeknya juga gak kalah bagus. Saya adalah cewek yang suka banget sama tantangan. Karena saya suka tantangan, saya berani untuk mengambil jurusan Matematika Internasional. Di jurusan itu, semua mata kuliahnya berbahasa Inggris. Bagi sebagian orang, mungkin sangat susah sekali untuk memahami pelajaran dengan bahasa pengantar bahasa inggris. Tetapi bagi saya, tidak ada yang sulit asalkan kita ada niat untuk berusaha. Apalagi di Unesa jurusan matematika internasional merupakan jurusan baru pada tahun saya, dan di jurusan itu bertujuan untuk mencetak guru berstandar internasional. Waahh , otomatis, saya dan teman-teman saya menjadi pelopor guru berstandar internasional. Hhehe. Logikanya, saya dan teman-teman saya pasti dicari oleh sekolah-sekolah yang sekarang merintis standar Internasional. Saya juga sangat senang, karena di kampus, saya mendapatkan banyak hal tentang psikologi mengajar, yang ternyata seru banget….
Maju terus ade2, pilih almamater yang terbaik menurut kalian
BalasHapuskonveksi jas almamater di surabaya
konveksi jas almamater
jas almamater di surabaya