Smartphone is Used by Smart People : Lawan Hoax Pilpres 2019 dengan Jarimu
"Melawan Hoax Demi Suksesnya Pemilu 2019 yang Damai, Berkualitas dan Bermartabat Serta Terwujudnya Keberlanjutan Pembangunan Nasional"
Sumber : Instagram kataindonesia_com
Pilpres tahun 2019 ini semakin memanas. Hal ini dikarenakan kita hanya punya 2 calon presiden. Masing-masing calon presiden memiliki pendukung yang sama-sama kuat. Pendukung fanatik bermunculan di sekitar kita. Tidak sedikit dari mereka yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan voting sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan membuat berita bohong atau yang sering disebut dengan hoax. Menjelang pilpres 2019, berita hoax bertebaran dimana-mana. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab berlomba-lomba membuat berita hoax untuk menjatuhkan calon presiden pesaingnya. Tujuan mereka adalah untuk menggiring opini masyarakat agar membenci kubu tertentu.
Hoax yang mudah sekali diterima oleh masyarakat adalah hoax berupa gambar/meme. Seseorang mengedit gambar screenshot sebuah website resmi, lalu mengganti judulnya dengan judul berita hoax. Kemudian ia mengunggahnya di akun media sosial. Gambar tersebut seolah-olah seperti fakta. Pembaca bisa langsung percaya dengan gambar tersebut. Jika pembaca tersebut merasa berita itu sangat penting, ia akan langsung membaginya di akun media sosialnya, begitu seterusnya. Kejadian ini menjadi efek domino yang dapat berimbas ke masalah pembangunan nasional.
Cuitan Ahmad Zaky yang menimbulkan hoax-hoax lainnya. Sumber : stophoax.id
Akhir-akhir ini warganet dihebohkan dengan cuitan Ahmad Zaky, CEO BukaLapak. Dalam cuitannya itu, Achmad Zaky menyebut omong kosong industri 4.0 jika budget research and development (R&D) Indonesia masih jauh dibanding negara-negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia. Menurut beliau, cuitannya terkait Budget R&D tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah. Tetapi netizen mengartikannya lain. Netizen menganggap Achmad Zaky menyindir presiden Jokowi. Akhirnya banyak yang melakukan gerakan uninstall Buka Lapak. Efek dominonya adalah munculnya hoax-hoax baru. Hal ini sangat mengganggu stabilitas perekonomian digital di Indonesia mengingat Buka Lapak adalah salah satu startup unicorn asal Indonesia. Dari kejadian ini bisa ditarik kesimpulan bahwa berhati-hatilah dengan jarimu. Berpikirlah dampak positif dan negatifnya sebelum memposting sesuatu.
Ada istilah yang mengatakan “you are what you read and think”. Jika kita dengan mudah menerima berita negatif tanpa kita saring terlebih dahulu, dan hal itu membuat kita membenci kubu tertentu, maka kita akan menjadi orang yang pendendam. Misalkan, kita tidak suka presiden A, tetapi suka presiden B, karena terkena pengaruh provokasi, sehingga kita menjadi membenci pendukung presiden A. Apalagi di lingkungan kita pasti ada pendukung presiden A, tidak mungkin kita hidup hanya dengan pendukung presiden B kan? Efek negatif itu akan berimbas ke kehidupan kita tanpa kita sadari. Tentu kita tidak mau hal itu terjadi kan? Jangan sia-siakan waktu yang kita punya untuk melakukan hal yang tidak perlu. Hidup harus terus berjalan. Siapapun presidennya, tetap saja pembangunan di Indonesia harus tetap berjalan. Kita juga harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai Indonesia terpecah hanya karena pesta demokrasi ini.
Perlu kita sadari bahwa berita hoax menyebar bagaikan virus di ponsel kita. Broadcast di grup, feed di media sosial, dan situs-situs palsu tidak bisa kita hindari keberadaannya di smartphone kita. Kita harus berpikir bahwa Smartphone is used by Smart People. Jadilah orang yang cerdas dalam menggunakan smartphone. Jangan sampai smartphone yang membodohi kita.
Banyak cara untuk menghidari hoax. Salah satunya adalah dengan literasi digital. Jika kita mendapatkan broadcast yang tidak jelas sumbernya, mulailah untuk mencari topik broadcast itu di google. Kemudian cari official website yang memuat berita tersebut. Jika tidak ada topik itu, bisa dipastikan itu adalah berita hoax. Setelah menyadari bahwa berita tersebut adalah berita hoax, kita sampaikan ke grup jika berita itu hoax, supaya tidak ada anggota grup yang menyebarkannya lagi. Dengan begitu, anda sudah berjasa menyelamatkan banyak orang agar tidak termakan oleh berita hoax. Orang yang membaca koreksi anda akan semakin respect terhadap anda.
Fitur Report dan Block di Facebook. Sumber : www.business2community.com
Media sosial juga dilengkapi dengan fitur report status. Jika merasa berita yang disebarkan adalah hoax, kita bisa ramai-ramai mengajak teman untuk mengklik report, agar status hoax tersebut segera dihapus oleh provider media sosial tersebut.
Diskusi Warganet tentang melawan hoax. Sumber : kataindonesia.com
Warganet juga semakin cerdas dalam mengatasi hoax. Sekarang banyak komunitas-komunitas anti hoax seperti Turn Back Hoax, MAFINDO (Masyarakat Anti Hoax Indonesia) dan grup forum di facebook anti hoax lainnya. Media Online kataindonesia.com juga berkontribusi dalam memerangi hoax di Indonesia. Berita yang disajikan aktual dan tidak berlebihan. KataIndonesia.com mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan tema Peran Warganet dan Media dalam Melawan Hoax dan Politisasi SARA demi Pemilu 2019 yang Damai, Berkualitas dan Bermartabat di beberapa daerah. KataIndonesia.com mengumpulkan para netizen, blogger, youtuber dan Seniman digital untuk sama-sama berdiskusi dalam melawan hoax dan isu SARA yang marak saat ini. Dengan adanya event seperti ini dapat memacu warganet untuk membuat konten-konten yang positif untuk mensukseskan Pilpres 2019.
Komentar
Posting Komentar